Tidak seperti pada malam tahun baru 2015 dimana aku, istri dan anak-anak (Daisuki dan Ilyasa) bisa berkumpul bersama, pada malam tahun baru 2016 ini aku cuma bisa mengajak Daisuki saja untuk menikmati keramaian malam tahun baru di sekitar Graha Cijantung yang letaknya tidak begitu jauh dari rumah Mama, sementara istri dan si kecil Ilyasa tetap berada di Jonggol.
Semula aku juga merencanakan untuk menghabiskan malam tahun baru 2016 bersama istri dan si kecil Ilyasa di Jonggol, tetapi kemudian istri menyarankan agar aku menemani Daisuki dan Mama di Pasar Rebo (Jakarta Timur) sehingga akhirnya aku pun berangkat ke Pasar Rebo pada siang hari sebelum malam tahun baru 2016.
Biasanya pada tahun-tahun sebelumnya, kami sekeluarga menghabiskan malam tahun baru bersama di rumah Mama. Tetapi karena aku dan istri sudah datang ke rumah Mama sekitar seminggu sebelum tahun baru untuk menghadiri undangan pernikahan seorang teman, dan karena istri tidak mau terlalu lama meninggalkan toko kecil kami di Jonggol, maka akhirnya sebelum tahun baru tiba aku, istri dan Ilyasa pun kembali ke Jonggol sementara Daisuki tetap tinggal di rumah Mama. Sudah sekitar 2 tahun ini Daisuki ikut tinggal bersama dan menemani Mama ya karena Mama sebelumnya tinggal sendiri di rumah di Pasar Rebo sejak kematian adik perempuanku pada pertengahan tahun 2012, setahun setelah kematian Papa pada pertengahan tahun 2011.
Ketika baru sampai di Graha Cijantung, semula kaka Dai mengira ia akan diajak masuk ke dalam Mall Cijantung, namun setelah dijelaskan barulah ia sepertinya mengerti bahwa tujuannya di ajak jalan kaki ke Graha Cijantung saat itu adalah untuk melihat keramaian dan pesta kembang api malam tahun baru 2016.
Setelah mencari dan mendapat tempat untuk duduk-duduk, akhirnya kami pun mulai memperhatikan keramaian yang ada disekitar kami. Namun gara-gara melihat ada sekor lispo, sejenis pacet atau lintah darat yang memakan daun tanaman di dekat tempat duduknya saat itu, akhirnya pada sepanjang waktu saat berada di depan Graha Cijantung itu, sebagian besar pembicaraan kaka Dai adalah mengenai lispo tersebut. Sebelumnya, saat berjalan kaki menuju ke Graha Cijantung malam itu, sebagian besar pembicaraan kaka Dai adalah mengenai kecoak karena ia melihat ada banyak kecoak di pinggir jalan tempatnya lewat.
Belum sampai jam setengah 11 malam, kaka Dai mengajak pulang karena sudah ngantuk. Sebenarnya saat diajak ke Graha Cijantung pun ia sudah dalam kondisi mengantuk ya. Namun karena tidak ingin mengecewakannya, karena neneknya (Mama) sebelumnya sudah menjanjikan akan mengajaknya ke Graha Cijantung, maka malam itu, saat melihatnya mulai menguap, aku pun mengajaknya untuk jalan-jalan keluar untuk melihat-lihat. Tadinya aku berencana hanya sekedar mengajaknya berjalan-jalan sebentar saja, tetapi akhirnya kami malah jalan kaki terus sampai akhirnya tiba di Graha Cijantung.
Belum lagi sampai di rumah, kaka Dai sudah mulai tertidur sampai sebelah sandalnya terjatuh saat aku menggendongnya di punggungku…Met tahun baru nak...mimpi yang indah ya….
No comments:
Post a Comment